Selasa, 29 Januari 2013

Memilah Instrumen Investasi Berdasarkan Profil Risiko

Jakarta - Dalam dunia perdagangan non riil seperti pasar modal dan pasar uang banyak sekali produk unggulan yang ditawarkan. Mulai dari yang bermodalkan kecil dalam jutaan hingga puluhan juta rupiah hingga yang besar dalam ratusan juta ke atas. Tentu membutuhkan pilihan yang bijak sebelum anda memutuskan untuk terjun sebagai trader di sektor non riil.

Saat ini memang banyak perusahaan yang menawarkan jasa untuk membantu anda dalam mengelola modal anda dengan iming-iming pasti akan untung besar. Hal itu boleh saja, namun kita juga perlu berhati-hati agar modal kita tidak menguap begitu saja mengingat kadangkala tidak ada kontrak kesepakatan yang jelas antara perusahaan jasa pengelola modal dengan pemilik modal.

Banyak pilihan dalam perdagangan (trading) di sektor non riil seperti saham, index, obligasi, forex dan lain-lain. Jika Anda telah mahir dalam melakukan analisis teknikal, money management dan yang terpenting pengendalian emosi, Anda bisa terjun pada trading forex (perdagangan mata uang asing) ataupun komoditas. Sebelum melakukan trading forex, sebaiknya Anda sudah berhasil mengelola resiko dan menghasilkan keuntungan pada trading saham dengan konsisten, karena trading forex mempunyai tingkat resiko di atas saham.

Forex trading memang menarik karena dapat dilakukan dengan modal sangat kecil dan keuntungan besar. Namun forex trading tergolong high risk-high return. Artinya, ada peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik, karena adanya faktor leverage dan margin call yang dapat menggerus dana Anda.

Jika Anda sudah mempunyai profil resiko lebih moderat, Anda dapat melakukan trading dan investasi saham, atau berinvestasi pada reksadana saham. Jika Anda mempunyai profil resiko konvensional, dapat berinvestasi pada instrumen obligasi.

Meskipun tidak secepat trading forex ataupun trading saham, melalui reksa dana dan obligasi, dana yang digunakan untuk modal dapat berkembang dengan pasti walau kadang memerlukan jangka waktu yang relatif lebih lama.

Untuk berinvestasi saham dibutuhkan keahlian dalam memilih saham atau obigasi mana yang harus dipilih atau dihindari, serta tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan beli dan jual. Ketrampilan tersebut bisa didapatkan melalui membaca buku, mengikuti edukasi gratis melalui twitter, membaca artikel edukasi seperti ini, atau mengikuti seminar dan pelatihan trading.

Nah, sekarang Anda dapat memilih instrumen apakah yang dapat mempercepat pertumbuhan aset Anda sesuai dengan profil resiko dan juga keahlian yang Anda miliki.


*) Ellen May, Penulis buku Best Selling Smart Traders Not Gamblers, praktisi pasar modal, @pakarsaham

sumber: detikfinance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar